"Bukankan hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" (Lukas 24:32)



11 Sept 2012

Mazmur 37 (II): Don't worry, be happy...


“...bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.” (Mazmur 37: 4-5)
Kadang aku terlalu menguatirkan sesuatu, biasanya itu adalah hal-hal yang berada di luar kuasa dan kendaliku, sehingga aku benar-benar tak berdaya untuk melakukan apa pun atas hal-hal itu karena keputusannya tidak berada di tanganku.
Mazmur di atas mengingatkan aku agar alih-alih mengisi hatiku dengan kekuatiran, sebaiknya aku bersuka cita karena berkat, rahmat dan kasih karunia Tuhan dalam hidupku dan menyerahkan segala kekuatiranku kepadaNya karena Ia pasti akan memberikan yang terbaik untukku.
Bapa ampuni aku kalau aku masih sering mengandalkan kemampuanku sendiri daripada berserah pada kuasaMu yang pasti akan menjadikan segalanya baik bagiku. Ajar aku untuk bisa lebih berserah kepadaMu agar damai sejahteraMu selalu hadir di hatiku. Amin

BSD, 7 September 2012

18 Jun 2012

I just want to be where You are

Don Moen
Verse 1
I just want to be where You are,
dwelling daily in Your presence
I don't want to worship from afar,
draw me near to where You are

Verse 2
I just want to be where You are,
in Your dwelling place forever
Take me to the place where You are,
I just want to be with You

Chorus
I want to be where You are,
dwelling in Your presence
Feasting at Your table,
surrounded by Your glory
In Your presence,
that's where I always want to be
I just want to be,
I just want to be with You

Verse 3
I just want to be where You are,
to enter boldly in Your presence
I don't want to worship from afar,
draw me near to where You are

Coda
Oh, my God,
You are my strength and my song
And when I'm in Your presence
Though I'm weak You're always strong

(Repeat Verses 1 and 2)

Ending
I just want to be
I just want to be with You

8 Jun 2012

Adorasi Sakramen Maha Kudus

Ketika bekerja dan tinggal di Karang Jati (2001-2003), pada hari Jumat pertama, biasanya aku ikut misa di gereja Girisonta. Dalam misa itu ada penghormatan Sakramen Maha Kudus. Namun setelah pindah kerja ke kantor yang di Jakarta dan ikut misa Jumat pertama di gereja Kristoforus, ternyata dalam misa tidak ada penghormatan Sakramen Maha Kudus. Hal ini membuat aku merasa kehilangan dan ada yang kurang dalam misa Jumat pertama tersebut. Pernah timbul kerinduan yang sangat, sehingga aku ikut misa adorasi KTM (Komunitas Tritunggal Mahakudus) di Wisma Indocement, mulai jam 19.00 sampai lewat jam 21.00. Karena pulangnya cukup larut, jadi agak kapok juga, sehingga cuma sekali itu aku pergi ke Wisma Indocement untuk ikut misa adorasi KTM.

Setelah pindah ke BSD tahun 2007, dalam misa Jumat pertama ternyata juga tidak ada penghormatan Sakramen Maha Kudus! Untunglah dengan ditetapkannya tahun Imam mulai bulan Juni 2009 yang lalu, sekarang pada misa Jumat pertama selalu ada penghormatan Sakramen Maha Kudus. Sebelum penetapan tahun Imam ini, pada suatu misa Kamis Putih, saat perarakan Sakramen Maha Kudus dan lagu “Mari Kita Memadahkan” dinyanyikan, aku tak dapat menahan tangisku. Mungkin karena sudah sekian lama tidak mengikuti prosesi penghormatan Sakramen Maha Kudus dalam misa Jumat pertama.

Dalam misa Jumat pertama di gereja Santa Monika yang untuk pertama kalinya ada penghormatan Sakaramen Maha Kudus, air mataku juga mulai mengalir saat syair, “…darah yang berharga nian, darah Raja Semesta…” dinyanyikan. Aku merasakan betapa besar kasih Tuhan kepadaku, namun aku masih sering berdosa kepadaNya. Jadi sedih dan terharu mendengar lagu ini, mengingat pengorbananNya yang luar biasa dan keegoisanku yang terus menyakitiNya. Semoga aku bisa selalu memperbaiki diri dan lebih berusaha untuk menyenangkan Tuhan Yesus yang telah mengasihiku. Amin.


BSD, 22 Januari 2011

7 Jun 2012

Berkat Tuhan di Hari Ini

Berkat Tuhan sungguh kurasakan hari ini, walau semalam aku sempat bertanya-tanya “Tuhan mengapa aku tadi bersikap seperti itu? Mengapa aku menuntut untuk diperlakukan dengan adil? Mengapa membesar-besarkan masalah kecil dan beradu argumen dengan teman? Murnikah motivasiku Tuhan, atau itu timbul dari rasa iri hati, egoku, kesombonganku?”

Pagi ini aku bangun cukup pagi untuk mengikuti misa harian. Mungkin karena tidurku tidak cukup nyenyak dengan berbagai pertanyaan di kepalaku semalam. Dalam doaku di gereja kembali aku bertanya-tanya kepada Tuhan apakah motivasiku atas sikap dan kata-kataku kemarin itu murni? Bukan karena iri hati, ego dan kesombonganku?

Pulang misa aku membaca beberapa pengumuman di papan pengumuman dan menemukan satu yang cukup menarik mengenai Workshop Penulisan Populer. Namun aku teringat bahwa bulan ini budgetku cukup ketat dan bertanya-tanya kalau aku ikut workshop ini danaku cukup ga ya? Sesampainya di rumah, aku menelepon untuk mendapatkan info lebih lanjut mengenai workshop tersebut. Di tengah pembicaraan ada telepon masuk yang menanyakan rumah sewa dan mau liat rumahnya sekitar jam 8.30 nanti. Akhirnya Ibu yang menelepon tadi memutuskan untuk menyewa rumah tersebut dan aku menghabiskan setengah hari untuk urusan ini, namun itu bukan sesuatu yang sia-sia.

Malam ini pemilik rumah sewa yang lain akhirnya setuju untuk menyewakan rumahnya satu tahun saja kepada tetangga yang akan merenovasi rumahnya. Jadi kalau aku jadi ikut workshop itu, Tuhan telah menyediakan dananya untukku!

Meskipun dengan segala kegelisahanku semalam, ternyata hari ini Tuhan memberkatiku dengan kemurahanNya. Sungguh luar biasa penyertaan dan pemeliharaanNya dalam hidupku.

Terima kasih Tuhan, Engkau sungguh luar biasa. Kegelisahanku Kauambil dan Engkau memberkatiku dengan kemurahanMu. Bimbing aku selalu ya Tuhan agar aku dapat sungguh berserah pada penyelenggaraanMu karena aku percaya Engkau akan menjagaku selalu. Amin



BSD, 5 Juni 2012

1 Jun 2012

Belajar Menjadi Taat


Silakan kamu putuskan sendiri mana yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah (Kis 4:19)

Aku agak kecewa ketika mengetahui bahwa jadual Seven Last Words di Villa Melati digeser dari hari Sabtu ke hari Jumat ini, karena hari ini ada Ibadat Adorasi Ekaristi di gereja Santa Monika. Di lain pihak, aku sedang menghindar dari tugas koor lingkungan untuk misa tanggal 21 April 2012 pukul 19.30 karena aku mendengar bahwa Ibu-Ibu sudah sepakat untuk mengenakan kebaya saat tugas koor tersebut. Jadi jika jadual Seven Last Words tetap di hari Sabtu, aku bisa mengelak dari tugas koor lingkungan untuk misa besok malam karena ga mau ribet pakai kebaya.
Hari ini aku mendapat kabar bahwa diperbolehkan untuk tidak memakai kebaya dan disarankan untuk mengenakan baju putih dan celana/bawahan hitam. Jadi tidak ada alasan lagi bagiku untuk mengelak dari tugas koor lingkungan, dan karena sudah komitmen untuk datang ke pertemuan Seven Last Words maka malam ini aku juga pergi ke sana.
Kelihatannya Allah tidak membiarkan aku untuk bisa menghindar dari tugas koor lingkungan dengan alasan ada pertemuan Seven Last Words, karena pertemuan itu sudah digeser ke hari Jumat. Kalau direnung-renungkan, dengan menghadiri pertemuan Seven Last Words dan tugas koor lingkungan, boleh dibilang aku melakukannya untuk kepentingan Tuhan. Sedangkan hadir dalam Ibadat Adorasi Ekaristi lebih untuk kepentinganku sendiri. Apalagi sorenya ada teman dari kelompok Emmaus Journey angkatan VIII yang mengajak kumpul-kumpul usai Ibadat Adorasi Ekaristi tersebut.   
Ya Bapa, mungkin ini caraMu untuk mengajari aku untuk memilih akan taat kepada kehendakMu atau memilih untuk mengikuti kemauanku sendiri. Kiranya Roh KudusMu selalu membimbing aku untuk mengambil pilihan-pilihan dalam hidupku seturut rencana dan kehendakMu yang indah bagiku. Amin.

BSD, 20 April 2012

21 May 2012

NOVENA ROH KUDUS 2012 - Hari Pertama

Entah mengapa, tahun ini aku begitu menanti-nantikan dimulainya Novena Roh Kudus, bahkan sempat juga terpikir untuk datang ke misa pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta nanti.
Jadi, inilah aku hadir di hari pertama Novena Roh Kudus, mencari tempat duduk hingga akhirnya aku memutuskan untuk duduk di sayap kiri, walaupun biasanya aku lebih suka duduk di bagian tengah. Di deretan itu, hanya ada seorang ibu dan anaknya di ujung bangku yang lain.
Romonya cukup menarik dalam membawakan homilinya, mulai dari mengutamakan kepentingan Yesus, sesama baru diri kita sendiri (Yesus, Others, Urself),bagaimana meminta karunia Roh Kudus (Ask, Believe, Confess) sampai “tidak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan.”
Pada akhir homilinya Romo meminta umat untuk berdua-dua atau boleh juga bertiga, saling mendoakan satu sama lain dengan menumpangkan tangan. Jadi aku bergeser mendekat ke tempat duduk ibu tersebut. Sebelum saling mendoakan dimulai, Romo memimpin lagu “Berhembuslah Roh Kudus”. Dari pertengahan lagu aku sudah mulai menangis tanpa kutahu kenapa, aku rasa itulah sapaan Tuhan kepadaku melalui lagu ini. Aku lihat ibu itu juga tersentuh oleh lagu ini.
Kemudian aku bersama ibu tadi saling menyampaikan apa yang ingin didoakan dan akhirnya aku memulai untuk mendoakan dia, yang kelihatannya sedang mengalami masalah dalam keluarganya. Aku percaya Roh Kudus sendiri yang membimbing aku dalam mendoakan dia, melihat dia begitu tersentuh dengan doaku itu. Aku sendiri minta didoakan untuk pekerjaan baru yang pada awal minggu itu sudah aku jalani tes dan wawancaranya. Pada akhir doa, kami saling berpelukan dan berjanji untuk terus saling mendoakan permohonan kami selama sembilan hari Novena Roh Kudus ini - yang ternyata Romo juga menyarankan pada umat jika ada yang mau melakukannya.
Pada akhir misa, kami saling mengucapkan salam perpisahan, dan aku berdoa sebelum pulang, sementara ibu itu sudah ke luar duluan. Setelah itu, aku berdoa di gua Maria, baru menuju parkiran motor. Eh,... tak disangka ibu itu ternyata parkir di sebelahku! Aku berujar, “Wah, kita memang dimaksudkan untuk bertemu ya?” dan ia menjawab, “Tidak ada sesuatu yang kebetulan bukan?” Jadi setelah saling bertanya di mana kami tinggal, sekali lagi kami saling mengucapkan salam perpisahan dan aku pulang dengan perasaan bahagia karena merasa somehow God has sent me to meet her...
Terima kasih Tuhan atas kesempatan yang telah Kau berikan sehingga aku dapat berjumpa dengan ibu itu, semoga perjumpaan ini membawa berkat bagi kami dan semakin meneguhkan iman kami kepadaMu. Amin.


BSD, 21 Mei 2012

23 Apr 2012

Bahkan Ketika Aku Tidak Memintanya


Dalam perjalananku ke Girisonta, baru terpikir olehku, “Tar cari tiket pulang di mana ya? Oya, di tiket bis ada alamat-alamat agennya… tar kulihat dari situ aja.”

Aku sempat janjian untuk bertemu teman di Salatiga, jadi iseng-iseng aku minta tolong dia untuk cek harga travel dari Salatiga ke BSD. Ternyata harganya sama dengan tiket bis dari BSD ke Solo, tapi untuk diantar ke BSD mash ada tambahan ongkos hampir 60% dari harga dasarnya! Jadi aku bilang ke temanku itu… “Mahal juga ya jatuhnya… kalo bis yang kemarin informasinya ada tambahan sekitar 20-25 ribu aja untuk diantar ke BSD.” Jadi aku pikir besok ketika pergi ke Gua Maria Kerep Ambarawa sekalian telepon ke agen bis yang kemarin untuk beli tiket pulang.

Besoknya ketika aku mencoba menghubungi agen bis itu, ternyata tak satu pun yang bisa dihubungi. Karena di ujung jalan keluar dari Gua Maria Kerep ada terminal bis Ambarawa, aku melihat-lihat ke sana sebentar. Setelah berkeliling, aku memutuskan untuk mampir ke salah satu kios. Aku menanyakan tiket bis ke Tangerang. Penjaganya berkata, “Tangerangnya ke Bitung, ya Mbak?”
“Bitung ya?”
“Memangnya mau ke mana?”
“Serpong, BSD”
“O… kalo ke BSD ada yang lewat situ.”
Wah, ga nyangka banget…! Di tempat yang tak terpikirkan sebelumnya (aku pikir mau beli tiket di terminal Salatiga, sekalian ke Gedono) malah dapat tiket bis ke BSD di terminal Ambarawa ini, lebih murah pula!

Oya, aku janjian dengan teman untuk ketemuan di Salatiga, karena rencananya aku mau ikut misa di Pertapaan Bunda Pemersatu di Gedono. Ternyata akhirnya temanku ini tidak bisa datang ke Salatiga karena ada saudaranya yang meninggal. Sempat ragu juga mau tetap pergi ke Salatiga atau tidak, tapi setelah ditimbang-timbang, kalau ga sekalian pergi sayang juga…

Sorenya setelah pulang dari Ambarawa, aku ikut misa Jumat pertama di gereja St. Stanislaus Girisonta. Sepulang misa aku bertemu dengan teman kantorku dulu. Besok sorenya ketika diajak main ke rumahnya aku bilang besok aku mau ikut misa di Gedono… (Romo pembimbingku menganjurkan, coba saja bicarakan dengan temanmu itu, siapa tau bisa bantu antar ke Gedono). Ternyata temanku ini baru tau kalau ada pertapaan di sekitar Salatiga, jadi dia menawarkan untuk mengantarku ke sana. Kebetulan dari kantor lama juga ada teman yang tinggal di Semarang dan belum pernah ke Gedono pula, jadi kami janjian untuk pergi bersama-sama besok.


Kedua hal di atas, aku tidak pernah secara khusus meminta bantuan Tuhan, namun ternyata Tuhan bantu mengaturnya juga…

Bapa, terima kasih karena untuk hal-hal kecil yang sebenarnya aku tidak ingin merepotkanMu, ternyata Engkau perhatikan juga kepentinganku ini… Engkau bantu aku mendapat solusi terbaik untuk kedua hal ini, bahkan ketika aku tidak memintanya… Bimbinglah aku ya Bapa supaya aku lebih memperhatikan kepentingan-kepentinganMu dan gerakkan aku untuk berkarya bagi kepentingan-kepentinganMu itu… Amin.

“…karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.” (Mat 6:8)



BSD, 16 Juni 2011