"Bukankan hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" (Lukas 24:32)



29 Dec 2014

Misa Malam Natal 2014

Dari semalam sampai pagi tadi rasanya hatiku gelisah dan kuatir akan banyak hal. Namun tadi saat misa rasanya segala gelisah dan kuatir itu lenyap… Begitu damai hati ini selama misa tadi.
Di awal saat “Malam Kudus” dinyanyikan, air mataku mulai mengalir, terutama saat syair “hanya dua berjaga terus, ayah bunda mesra dan kudus, anak tidur tenang… anak tidur tenang.”
Entah mengapa… Mungkin Tuhan tau kegelisahan hatiku? Menyapaku melalui lagu tadi?

So, it’s gonna be okay, right Lord? You will always guide me, protect me, lead me in the way You want me to go… especially in the new year ahead… as always, because You are faithful and will never abandon me… It’s me, the one who like to run away from You, following my ego, my self-interest, disordered affection…

Forgive me, dear Lord, for all my sins… Help me to be a better person You want me to be… as perfect, as generous, as forgiving as our Father… It’s not an easy thing for me to do, but in You Lord, nothing is imposible! I have to discipline myself and willingly let you mold me in Your loving hands… 


BSD City, 24 Desember 2014

26 Dec 2014

Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya

1 Tesalonika 5: 16-18a, 24
“Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal …

 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.”

Tuhan memanggil aku untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik bagi-Nya. Ia sendiri yang akan menggenapi panggilan-Nya itu dalam hidupku. Yang harus kulakukan adalah tetap setia berdoa, bersyukur dan bersukacita atas panggilan dan kepercayaan-Nya itu, karena Ia sendirilah yang memampukan dan menyempurnakan aku untuk maksud dan tujuan panggilan-Nya dalam hidupku.

Ya Tuhan, dalam jatuh bangunku melakukan pekerjaan-pekerjaan baik yang Kau mau aku melakukannya bagi-Mu, mampukan aku untuk tetap setia melakukannya dengan suka cita, dengan kekuatan doa dan penyertaan-Mu. Dan apa pun yang terjadi, mampukan aku untuk selalu bersyukur dalam segala hal karena Engkau telah memberikan yang terbaik untukku. Amin

BSD City, 14 Desember 2014

3 Dec 2014

Kunjungan ke Yayasan Suaka Kasih Bunda

Pagi ini saya bersama seorang teman dari Ayo Sekolah Ayo Kuliah Paroki Santa Monika, mengunjungi Panti Asuhan “Suaka Kasih Bunda” di BSD City - Serpong, karena kami mendapat informasi bahwa ada tiga orang anak di sana yang akan masuk SD tahun depan. Kami bermaksud untuk memberikan informasi mengenai program ini, agar sebagai warga Paroki, mereka juga bisa mendapatkan bantuan pendidikan melalui Ayo Sekolah Ayo Kuliah Paroki Santa Monika.

Kami bertemu dengan Ibu Vivi, yang menjelaskan bahwa ada sepuluh anak yang tinggal di situ, mulai dari umur dua bulan sampai yang akan masuk SD tahun depan. Di sini mereka tidak menerima penitipan anak, melainkan anak-anak itu diserahkan secara total untuk diasuh, dibesarkan, dididik dan disekolahkan. Anak-anak ini juga tidak dimaksudkan untuk diadopsi, walaupun sebagian besar dari mereka memang tidak dikehendaki oleh orang tuanya. Salah satu dari ‘bayi’ yang ada, Magda (1,5 tahun), bahkan mengalami cacat karena orang tuanya berusaha menggugurkannya. Oleh karena  latar belakang anak-anak itulah, Bu Vivi berusaha agar anak-anak itu dapat tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih, agar luka batin yang mungkin pernah dialami tidak lagi terulang saat mereka tumbuh dewasa.  

Menurut Bu Vivi, panti ini lebih mementingkan pengasuhan dan pendidikan yang berkualitas dibandingkan mengutamakan banyaknya anak yang tinggal di sana. Di antara mereka ada tiga anak yang berasal dari Kepulauan Aru, Maluku, yang karena kurang gizi/busung lapar, diantar oleh seorang Romo ke panti ini. Andreas, salah seorang dari anak-anak itu, datang dengan tangan dan kakinya penuh luka bernanah. Sekarang ia sudah sembuh dari luka-lukanya dan tubuhnya sudah berisi serta sehat. Dengan gembira ia bermain di sekitar kami ketika kami berbincang di ruang bawah. Bu Vivi berharap agar setelah besar kelak mereka akan kembali ke kampung halamannya untuk membangun masyarakat di sana.

Bu Vivi bersyukur atas banyaknya bantuan dan jalan baik yang ditemuinya selama dua tahun panti ini berkarya. Saat Magda lahir, ia sempat berhenti bernafas selama sekitar enam menit. Karena kondisinya kurang bagus, ia sempat dirawat beberapa waktu di rumah sakit, sehingga biayanya mencapai 50 juta. Pihak rumah sakit tidak dapat memberikan keringanan biaya, namun banyak donatur yang membantu dengan mentransfer dananya langsung ke rumah sakit (sempat dibuat join account dengan pihak rumah sakit, karena Bu Vivi tidak menghendaki adanya donasi yang terus mengalir, sementara sebenarnya biayanya sudah terlunasi). Saat ini Magda menjalani terapi akupuntur sehingga kondisi tubuhnya semakin baik. 

Anak-anak yang akan masuk SD tahun depan juga sudah ada sekolah Katolik yang mau membantu memberikan keringanan biaya bagi mereka. Anak-anak itu telah berhasil lulus tes masuk dan diterima di sekolah tersebut. Pihak sekolah memang telah mengundang beberapa panti asuhan untuk menyekolahkan anak-anaknya di situ, rupanya anak-anak “Suaka Kasih Bunda” lah yang pertama kali menjadi murid di sana. Namun demikian, Bu Vivi juga menyambut baik tawaran bantuan dari Ayo Sekolah Ayo Kuliah, karena memang biaya pendidikan merupakan salah satu pos biaya yang besar bagi anak-anak ini, selain biaya pemeliharaan kesehatan mereka.    

Menurut Bu Vivi, banyak juga teman-teman lingkungan dan remaja yang datang berkunjung untuk menemani anak-anak itu bermain dan belajar. Sambil mengantar kami keluar, Bu Vivi juga mengundang kami untuk berkunjung kembali ke “Suaka Kasih Bunda”.

Suatu pengalaman yang menyentuh, mendengar bagaimana Tuhan memakai Bu Vivi dan tidak membiarkannya berjuang sendirian dalam merawat, mengasuh dan membesarkan anak-anak ini. Semoga Tuhan terus memelihara dan mengasihi mereka melalui orang-orang yang diutus-Nya untuk hadir dalam hidup mereka. Amin…   


BSD City, 2 Desember 2014