"Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu
perhatikanlah cara kamu mendengar." (Luk 8:17-18a)
Tidak ada sesuatu yang
tersembunyi dan rahasia dalam Firman Tuhan. Tinggal bagaimana saya mau
mendengarkannya: apakah saya hanya mendengar yang menyenangkan hati saya saja, dan
menulikan telinga hati saya terhadap teguran-teguran-Nya?
Ya Bapa, bantu aku
untuk mau mendengarkan sapaan-sapaan-Mu dalam Firman-Mu, khususnya ketika Engkau
menegurku akan kesalahan-kesalahanku, sehingga aku boleh Kau bentuk menjadi pribadi yang
semakin berkenan kepada-Mu. Amin
BSD, 22 September 2014
Walk with Jesus Christ, our Lord, and find life's most exquisite treasures along the journey...
"Bukankan hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" (Lukas 24:32)
30 Oct 2014
Perhatikanlah Cara Kamu Mendengar
29 Sept 2014
Tuhan Mengutus Seorang Gabriel untuk Menolongku...
Jumat petang yang lalu, saat dalam perjalanan pulang dari
Gading Serpong, tiba-tiba ban belakang motorku kempes, di seberang Taman Kota
BSD. Jarak yang masih cukup jauh menuju rumah maupun tukang tambal ban
terdekat.
Aku ingat ada teman yang punya teman seorang tukang tambal
ban, jadi kuhubungi dia untuk minta no. hp temannya itu. Namun ternyata, no
hp nya sudah hilang dari phonebook hp nya. Kemudian aku coba hubungi teman di
kantor lama, yang saya ingat ada no hp tukang tambal ban di portal masuk
kompleks ruko kantor lama itu. Ternyata tidak bisa dihubungi, jadi mau tak mau
aku bersiap-siap untuk mendorong motorku, karena hari sudah semakin gelap. Kupikir aku bisa tambah angin di pompa bensin
(yang juga lumayan jauh jaraknya), berharap kemudian motor bisa dinaiki ke
tukang tambal ban terdekat atau dibawa pulang ke rumah, besok pagi baru
ditambal.
Belum lama mendorong motorku, aku melewati dua buah mobil
yang sedang parkir. Tak lama kemudian kedua mobil itu berhenti, masing-masing
di depan dan belakangku. Sempat kuatir juga, kalau-kalau ada yang bermaksud
jahat, namun yang muncul ternyata dua anak muda. Mereka menanyakan motorku kenapa, dan setelah
melihat kondisi ban yang kempes, yang cowoq segera pergi cari tukang tambal ban.
Setelah sekian puluh menit, ia kembali bersama teman cowoq yang lain, siap
membantu mendorong motorku ke tukang tambal ban. Sementara aku naik mobil
dengan yang ceweq.
Kami jalan duluan dan menunggu di pompa bensin. Sementara
menunggu, tiba-tiba aku mulai batuk-batuk. Tak lama kemudian teman baruku pamit mau ke toilet… ternyata
dia mampir ke toko di dalam kompleks pompa bensin itu dan membeli beberapa
botol minuman untuk kami. Sungguh ga mengira, anak-anak muda ini begitu
perhatian… pada umumnya mereka cenderung cuek bukan?

Setibanya di tukang tambal ban, aku segera menurunkan
barang-barang bawaanku dari mobil, mengira mereka akan segera kembali
melanjutkan aktivitas mereka yang tertunda karena membantu aku ke tukang tambal
ban. Ternyata mereka malah bantuin kasih penerangan ke tukang tambal ban yang
sedang bekerja (posisi bagian belakang motor agak jauh dari lampu penerangan
kios tambal ban tersebut).
Sambil nunggu itu, kami baru sempat ngobrol.
Ternyata salah satu dari mereka bernama Gabriel! Katanya dia juga pernah
ngalamin ban bocor dan musti dorong cukup jauh juga. Karena pernah ngerasain ga
enaknya itulah, makanya dia dan teman-temannya bantuin aku…
Setelah ban selesai ditambal, Gabriel dengan sigap bermaksud menurunkan
barang-barang bawaanku. Aku sampai komen, “Aduh, udah dibantuin ngedorong, eh…
diservis abis pula… kamu bener-bener malaikat… Terima kasih banyak yaa… Tuhan
memberkati.” Dan di situlah kami berpisah.
Sangat mengesankan bagaimana mereka dengan kesungguhan hati
melayaniku saat aku benar-benar hopeless tadi, membayangkan musti mendorong
motor sejauh itu, saat malam sudah turun… Tapi ternyata Tuhan mengirimkan
seorang Gabriel dan teman-temannya untuk menolongku. Mereka adalah pelaksana
nyata dari “Hidup untuk Melayani” sesuai tema Bulan Kitab Suci 2014 ini.
Terima kasih Tuhan untuk pertolonganmu melalui Gabriel dan
teman-temannya yang telah menemaniku saat aku sedang bingung dan kuatir tadi…
Kiranya Engkau berkenan memberkati mereka agar sukses dalam studinya dan dapat
meraih cita-cita mereka seturut dengan rencana dan kehendak-Mu… Amin.”
BSD, 17 September 2014
4 Sept 2014
"Inilah aku, utuslah aku!"
"Engkau telah membujuk aku, ya TUHAN, dan aku telah membiarkan diriku
dibujuk; Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku." (Yeremia 20:7)
Sangat surprise ketika mendengar Bacaan Pertama misa hari Minggu yang lalu, karena bertepatan dengan misa perutusan dalam retret Pemandu Umat Lingkungan di Paroki St. Monika, yang aku ikuti sebagai panitia. Aku bukan seorang Pemandu Umat di lingkunganku, aku hanya membantu dalam kepanitiaan retret ini.
Namun rasanya ayat di atas begitu mengena bagiku. Seolah-olah melalui retret ini aku dibujuk oleh Tuhan untuk berani ambil peran sebagai Pemandu Umat Lingkungan, sementara aku sendiri belum PeDe untuk itu. Terlebih karena dua orang peserta retret dari lingkunganku, saat kami pulang bareng ke rumah berkomentar, "Wah, ada pemandu baru di lingkungan kita..."
Semoga "... apabila aku berpikir: "Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya", maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup" (Yeremia 20:9)" boleh terjadi seturut kehendak dan anugerah-Nya dalam diriku.
Aku mau membuka diriku terhadap apa pun rencana-Nya dalam hidupku, bahkan untuk menjadi seorang pemandu umat lingkungan yang tak pernah kubayangkan sebelumnya, karena "... segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami." (Yesaya 26:12) Tuhan yang akan memampukan aku, karena Tuhan sendiri yang bekerja di dalam aku. Amin...
BSD, 4 September 2014
Sangat surprise ketika mendengar Bacaan Pertama misa hari Minggu yang lalu, karena bertepatan dengan misa perutusan dalam retret Pemandu Umat Lingkungan di Paroki St. Monika, yang aku ikuti sebagai panitia. Aku bukan seorang Pemandu Umat di lingkunganku, aku hanya membantu dalam kepanitiaan retret ini.
Namun rasanya ayat di atas begitu mengena bagiku. Seolah-olah melalui retret ini aku dibujuk oleh Tuhan untuk berani ambil peran sebagai Pemandu Umat Lingkungan, sementara aku sendiri belum PeDe untuk itu. Terlebih karena dua orang peserta retret dari lingkunganku, saat kami pulang bareng ke rumah berkomentar, "Wah, ada pemandu baru di lingkungan kita..."
Semoga "... apabila aku berpikir: "Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya", maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup" (Yeremia 20:9)" boleh terjadi seturut kehendak dan anugerah-Nya dalam diriku.
Aku mau membuka diriku terhadap apa pun rencana-Nya dalam hidupku, bahkan untuk menjadi seorang pemandu umat lingkungan yang tak pernah kubayangkan sebelumnya, karena "... segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami." (Yesaya 26:12) Tuhan yang akan memampukan aku, karena Tuhan sendiri yang bekerja di dalam aku. Amin...
BSD, 4 September 2014
11 Apr 2014
Mengampuni
Ketika hatiku tlah disakiti
Ajarku memberi hati mengampuni
Ketika hidupku tlah dihakimi
Ajarku memberi hati mengasihi
Ampuni bila kami tak mampu mengampuni
Yang bersalah kepada kami
Seperti hati Bapa mengampuni
Mengasihi tiada pamrih
dipopulerkan oleh Maria Shandi ft Jason Chan
Jangan mudah memberi 'cap'
"Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?" (Yakobus 4:12b)
Ayat di atas mengingatkan aku untuk tidak mudah memberi 'cap' kepada teman-temanku. Beda pendapat, beda prinsip, beda cara kerja adalah hal yang wajar karena masing-masing pribadi memiliki keunikan masing-masing. Namun jika aku sudah memberi cap mereka begini ..., begitu ... akan lebih sulit bagiku untuk bisa melihat kelebihan-kelebihan mereka. Alih-alih berfokus pada ketidakcocokkan yang ada, lebih baik aku berusaha untuk mensinergikan kelebihan dan kekurangan kami guna kerja sama yang lebih baik.
Ampuni aku Tuhan, jika aku sering memberi cap negatif kepada teman-temanku. Mampukan aku dengan hikmat Roh Kudus-Mu untuk lebih dapat melihat kebaikan dan kelebihan mereka daripada hanya melihat sisi negatif dan kelemahan mereka saja. Tuntun aku agar dalam segala perbedaan yang ada di antara kami, kami dapat bekerja sama dengan lebih baik dan lebih berfokus pada kelebihan-kelebihan kami dan tidak membesar-besarkan perbedaan kami. Karena Engkaulah yang menyempurnakan segala karya dan pekerjaan kami. Amin...
Ayat di atas mengingatkan aku untuk tidak mudah memberi 'cap' kepada teman-temanku. Beda pendapat, beda prinsip, beda cara kerja adalah hal yang wajar karena masing-masing pribadi memiliki keunikan masing-masing. Namun jika aku sudah memberi cap mereka begini ..., begitu ... akan lebih sulit bagiku untuk bisa melihat kelebihan-kelebihan mereka. Alih-alih berfokus pada ketidakcocokkan yang ada, lebih baik aku berusaha untuk mensinergikan kelebihan dan kekurangan kami guna kerja sama yang lebih baik.
Ampuni aku Tuhan, jika aku sering memberi cap negatif kepada teman-temanku. Mampukan aku dengan hikmat Roh Kudus-Mu untuk lebih dapat melihat kebaikan dan kelebihan mereka daripada hanya melihat sisi negatif dan kelemahan mereka saja. Tuntun aku agar dalam segala perbedaan yang ada di antara kami, kami dapat bekerja sama dengan lebih baik dan lebih berfokus pada kelebihan-kelebihan kami dan tidak membesar-besarkan perbedaan kami. Karena Engkaulah yang menyempurnakan segala karya dan pekerjaan kami. Amin...
20 Feb 2014
Ku Mau SepertiMu Yesus
Jadikan aku sebagai alat-Mu
Sempurnakan aku dalam kasih-Mu...
Bagaikan bejana siap dibentuk
Demikian hidupku ditangaMu
Dengan segala urapan kuasa rohMu
Ku dibaharui selalu
Jadikan ku alat dalam rumahMu
Inilah hidupku di tanganMu
Bentuklah s’turut kehendakMu
Pakailah sesuai rencanaMu
Reff:
Ku mau s’pertiMu Yesus
Disempurnakan selalu
Dalam s’genap jalanku
Memuliakan namaMu.
( Ir. Djohan E. Handojo)
Bapa Engkau Sungguh Baik
Tak dibiarkan-Nya aku sesat dalam jalanku
Pertolongan-Nya tak pernah terlambat untukku...
Bapa Engkau sungguh baik
Kasih Mu melimpah di hidup ku
Bapa ku berterima kasih
Berkat Mu hari ini yang Kau sediakan bagi ku
Ku naikkan syukur ku buat hari yang Kau b’ri
Tak habis-habisnya kasih dan rahmat Mu
Selalu baru dan tak pernah terlambat pertolongan Mu
Besar setia Mu di sepanjang hidup ku
( Bambang I., Johan Chrisdianto)
Subscribe to:
Posts (Atom)