Sepulang dari maksi yang
dilanjut dengan ngobrol di rumah teman,
ternyata motorku tidak bisa distarter. Jadi terpaksalah aku mendorong
motorku ke bengkel yang lumayan jauhnya. Sepanjang perjalanan ada dua orang
yang bertanya kenapa, tapi mereka sekedar bertanya saja...
Baru setelah melewati
jembatan dekat sekolah Ora et Labora, kira-kira sudah lebih dari setengah
perjalanan menuju bengkel, aku melewati seorang bapak yang sedang berhenti di
atas motornya. Tak lama bapak tersebut menyusulku dengan motornya, bertanya
kenapa dan menawarkan bantuan untuk mendorong motorku. Mudah saja ternyata…
Bapak itu menurunkan footstep pembonceng dan mendorong motorku dengan
memancalkan kakinya di footstep tersebut, sambil tetap menaiki motornya.
Puji
Tuhan… Terima kasih Tuhan atas pertolongan-Mu lewat Bapak ini. Jadi lebih cepat
dan ga terlalu capek sampai ke bengkel. Sebelumnya sempat mengeluh, “Tuhan,
kayaknya kecapekan ni untuk meluangkan waktu satu jam bersama-Mu, walau dua
hari ini aku absen karena pergi ke Semarang. Maaf ya Tuhan, kalo capek aku
istirahat dulu aja yaa…” nego-nego ama Tuhan, ceritanya…
Berhubung capeknya ga secapek yang
kuperkirakan berkat bantuan Bapak tadi, jadi ga ada alasan lain untuk tetap
meluangkan waktu satu jam bersama Tuhan Yesus. Walau mendung, aku tetap ke
Gereja Santa Monika dan baru pulang setelah hujan reda, setelah sekitar satu
jam berdoa di depan tabernakel.
Terima kasih Tuhan Yesus,
somehow Engkau membantu aku untuk tetap memegang komitmenku untuk meluangkan
waktu satu jam bersama-Mu setiap hari. Mampukan aku untuk setia melakukannya
hari demi hari, agar aku boleh lebih mengenal-Mu dan menjalin relasi yang lebih
dalam dengan Engkau ya Tuhan, Juruselamat dan Penebusku. Amin
BSD City, 11 Juni 2015
BSD City, 11 Juni 2015
No comments:
Post a Comment